Kamis, 02 Agustus 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN & KRISTEN KATOLIK



 SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

Kristen Protestanberkembang di Indonesia selama masa kolonialBelanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengansukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan paramisionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah baratPapua dan lebih sedikit di kepulauanSunda. Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan,orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dankarenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh sebagai warga negara.

Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota, sebagian besar darimereka merasa gelisah atas cita-cita politik partai

Islam.Protestanmembentuk suatu perkumpulan minoritas penting di beberapa wilayah.Sebagai contoh, di pulauSulawesi, 17% penduduknya adalah Protestan, terutama diTana Toraja,Sulawesi TengahdanSulawesi Utara.Sekitar 65% penduduk di Tana Toraja adalah Protestan. dibeberapa wilayah, keseluruhandesaataukampungmemiliki sebutan berbeda terhadap aliran Protestan ini, sepertiAdventistatauBala Keselamatan, tergantung pada keberhasilan aktivitas para misionaris.

Di Indonesia, terdapat dua propinsi yang mayoritas penduduknya adalahProtestan, yaituPapuadanSulawesi Utara, dengan 60% dan 64% dari jumlah penduduk. Di Papua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. DiSulawesi Utara, kaumMinahasayang berpusat di sekelilingManado, berpindah agama ke Protestan pada sekitar abad ke-19. Saat ini, kebanyakan dari penduduk asli SulawesiUtara menjalankan beberapa aliran Protestan. Selain itu, para transmigran dari pulauJawadanMadurayang beragama Islam juga mulai berdatangan. Pada tahun2006, lima persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganut Kristen Protestan.



SEJARAH PERKEMBANGANAGAMA KRISTEN KATOLIK 

Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertamaabad ketujuh di Sumatera Utara. Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr.Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan rentetan beritadan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Beritatersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh AbuSalih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari propinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, AfrikaBarat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia.Kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam KeuskupanSibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. DiBarus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan MurniMaria. 
 Awal mula: abad ke-14 sampai abad ke-18
Dan selanjutnya abad ke-14 dan ke-15 entah sebagai kelanjutan umat di Barusatau bukan ternyata ada kesaksian bahwa abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik diSumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis,yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.Banyak orang Portugis yang memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, dimulai dari kepulauanMalukupada tahun1534.Antara tahun1546  dan1547, pelopor misionaris Kristen,Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau itu dan membaptiskan beberapa ribu penduduk setempat.Pada abad ke-16, Portugis dan Spanyol mulai memperluas pengaruhnya diManado & Minahasa, salah satunya adalah menyebarkan agama Kristen Katolik namunhal tersebut tidak bertahan lama sejak VOC berhasil mengusir Spanyol & Portugis dariSulawesi Utara. VOC pun mulai menguasai Sulawesi Utara, untuk melindungikedudukannya di Maluku.Selama masa VOC, banyak praktisi paham Katolik Roma yang jatuh, dalam halkaitan kebijakan VOC yang mengutuk agama itu. Yang paling tampak adalah diSulawesi Utara,FloresdanTimor Timur . Lebih dari itu, para imam Katolik Roma telah dikirim ke penjara atau dihukum dan digantikan oleh para imamProtestandariBelanda. Seorang imam Katolik Roma telah dieksekusi karena merayakanmisa kudusdi suatu penjara semasaJan Pieterszoon Coenmenjabat sebagai gubernur Hindia Belanda.Pada tahun 2006, 3% dari penduduk Indonesia adalah Katolik, lebih kecil dibandingkan para penganutProtestan. Mereka kebanyakan tinggal di Papua dan Flores.